Tuesday, October 12, 2010

kisah Siti Aisyah Binti Abu Bakar R.A.(isteri kesayangan nabi muhamad S.A.W)

Rasulullah SAW membuka lembaran kehidupan rumah tangganya dengan Aisyah r.a yang telah banyak dikenal. Ketika wahyu datang pada Rasulullah SAW, Jibril membawa kabar bahwa Aisyah adalah istrinya didunia dan diakhirat, sebagaimana diterangkan didalam hadits riwayat Tirmidzi dari Aisyah r.a, Jibril datang membawa gambarnya pada sepotong sutra hijau kepada Nabi SAW, lalu berkata.' Ini adalah istrimu didunia dan di akhirat." Dialah yang menjadi sebab atas turunnya firman Allah SWT yang menerangkan kesuciannyadan membebaskannya dari fitnah orang-orang munafik.

Aisyah dilahirkan empat tahun sesudah Nabi SAW diutus menjadi Rasul. Semasa kecil dia bermain-main dengan lincah, dan ketika dinikahi Rasulullah SAW usianya belum genap sepuluh tahun. Dalam sebagian besarriwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW membiarkannya bermain-main dengan teman-temannya. Dua tahun setelah wafatnya Khadijah r.a datang wahyu kepada Nabi SAW untuk menikahi Aisyah r.a. Setelah itu Nabi SAW berkata kepada Aisyah, " Aku melihatmu dalam tidurku tiga malam berturut-turut. Malaikat mendatangiku dengan membawa gambarmu pada selembar sutra seraya berkata,' Ini adalah istrimu.' Ketika aku membuka tabirnya, tampaklah wajahmu. Kemudian aku berkata kepadanya,' Jika ini benar dari Allah SWT , niscaya akan terlaksana."

Mendengar kabar itu, Abu Bakar dan istrinya sangat senang, terlebih lagi ketika Rasulullah SAW setuju menikahi putri mereka, Aisyah. Beliau mendatangi rumah mereka dan berlangsunglah pertunangan yang penuhberkah itu. Setelah pertunangan itu, Rasulullah SAW hijrah ke Madinah bersama para sahabat, sementara istri-istri beliau ditinggalkan di Makkah. Setelah beliau menetap di Madinah, beliau mengutus orang untuk menjemput mereka, termasuk didalamnya Aisyah r.a. Dengan izin Allah SWT menikahlah Aisyah dengan mas kawin 500 dirham. Aisyah tinggal dikamar yang berdampingan dengan masjid Nabawi. Dikamar itulah wahyu banyak turun, sehingga kamar itu disebut juga sebagai tempat turunnya wahyu. Dihati Rasulullah SAW, kedudukan Aisyah sangat istimewa, dan tidak dialami oleh istri-istri beliau yang lain. Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dikatakan, " Cinta pertama yang terjadi didalam Islam adalah cintanya Rasulullah SAW kepada Aisyah r.a."

Didalam riwayat Tirmidzi dikisahkan "Bahwa ada seseorang yang menghina Aisyah dihadapan Ammar bin Yasir sehingga Ammar berseru kepadanya,' Sungguh celaka kamu. Kamu telah menyakiti istri kecintaanRasulullah SAW." Sekalipun perasaan cemburu istri-istri Rasulullah SAW terhadap Aisyah sangat besar, mereka tetap menghargai kedudukan Aisyah yang sangat terhormat. Bahkan ketika Aisyah wafat, Ummu Salamah berkata, 'Demi Allah SWT, dia adalah manusia yang paling beliau cintai selain ayahnya (Abu Bakar)'.

Di antara isteri-isteri Rasulullah SAW, Saudah bin Zum`ah sangat memahami keutamaan-keutamaan Aisyah, sehingga dia merelakan seluruh malam bagiannya untuk Aisyah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Aisyah sangat memperhatikan sesuatu yang menjadikan Rasulullah SAW rela. Dia menjaga agar jangan sampai beliau menemukan sesuatu yang tidak menyenangkan darinya. Karena itu, salah satunya, dia senantiasa mengenakan pakaian yang bagus dan selalu berhias untuk Rasulullah SAW. Menjelang wafat, Rasulullah SAWmeminta izin kepada istri-istrinya untuk beristirahat dirumah Aisyah selama sakitnya hingga wafat. Dalam hal ini Aisyah berkata, "Merupakan kenikmatan bagiku karena Rasulullah SAW wafat dipangkuanku." Bagi Aisyah, menetapnya Rasulullah SAW selama sakit dikamarnya merupakan kehormatan yang sangat besar karena dia dapat merawat beliau hingga akhir hayat. Rasulullah SAW dikuburkan dikamar Aisyah, tepat ditempat beliau meninggal. Sementara itu, dalam tidurnya, Aisyah melihat tiga buah bulan jatuh ke kamarnya. Ketika dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, Abu Bakar berkata, "Jika yang engkau lihat itu benar, maka dirumahmu akan dikuburkan tiga orang yang paling mulia dimuka bumi." Ketika Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar berkata, "Beliau adalah orang yang paling mulia diantara ketiga bulanmu." Ternyata Abu Bakar dan Umar dikubur dirumah Aisyah.

Setelah Rasulullah SAW wafat, Aisyah senantiasa dihadapkan pada cobaan yang sangat berat, namun dia menghadapinya dengan hati yang sabar, penuh kerelaan terhadap taqdir Allah SWT dan selalu berdiam dirididalam rumah semata-mata untuk taat kepada Allah SWT. Rumah Aisyah senantiasa dikunjungi orang-orang dari segala penjuru untuk menimba ilmu atau untuk berziarah kemakam Nabi SAW. Ketika istri-istri Nabi SAW hendak mengutus Ustman menghadap khalifah Abu Bakar untuk menanyakan harta warisan Nabi SAW yang merupakan bagian mereka, Aisyah justru berkata, "Bukankah Rasulullah SAW telah berkata, 'Kami paranabi tidak meninggalkan harta warisan. Apa yang kami tinggalkan itu adalah sedekah." Dalam penetapan hukum pun, Aisyah kerap langsung menemui wanita-wanita yang melanggar syariat Islam. Didalam Thabaqat, Ibnu Saad mengatakan bahwa Hafshah binti Abdirrahman menemui Ummul Mukminin Aisyah r.a. Ketika itu Hafshah mengenakan kerudung tipis. Secepat kilat Aisyah menarik kerudung tersebut dan menggantinya dengan kerudung yang tebal. Aisyah tidak pernah mempermudah hukum kecuali jika sudah jelas dalilnya dari Al Qur`an dan Sunnah. Aisyah adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah SAW sehingga banyak menyaksikan turunnya wahyu kepada beliau. Aisyah pun memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada Rasulullah SAW jika menemukan sesuatu yang belum dia pahami tentang suatu ayat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ia memperoleh ilmu langsung dari Rasulullah SAW. Aisyah termasuk wanita yang banyak menghapalkanhadits-hadits Nabi SAW, sehingga para ahli hadits menempatkan dia pada urutan kelima dari para penghapal hadits setelah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik dan Ibnu Abbas.

Dalam hidupnya yang penuh dengan jihad, Sayyidah Aisyah wafat pada usia 66 th, bertepatan dengan bulan Ramadhan,th ke-58 H, dan dikuburkan di Baqi`. Kehidupan Aisyah penuh dengan kemuliaan, kezuhudan, ketawadhuan, pengabdian sepenuhnya kepada Rasulullah SAW, selalu beribadah serta senantiasa melaksanakan shalat malam. Selain itu, Aisyah banyak mengeluarkan sedekah sehingga didalam rumahnya tidak akan ditemukan uang satu dirham atau satu dinar pun. Dimana sabda Rasul, "Berjaga dirilah engkau dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma." (HR. Ahmad )

Thursday, September 30, 2010

Persona Cinta

Kau siramkan wangian mawar putih
Kepada sebuah kenangan yang layu
Bisakah merubah detik-detik yang berlalu
Dari sekadar impian yang kaku

Jiwa terpaut menyaksi
Seribu pengorbanan dihulur
Cinta kasihan bersemi
Mengagung tak disedari
Diimpi tak pasti
Mengharap tak mendakap
Kesetiaan dijunjung
Rupanya tak ke hujung

Lilin yang menyala membakari dirinya
Buat menerangi insan yang memerlukan
Tanpa disedari diri sendiri sirna
Duka nestapa dibiarkan saja

Begini jadinya bila dihamba pesona cinta
Yang buta tak mengenal sebenar sifatnya

Cinta suci bukan untuk dinodai
Kasih jangan dikhianati
Lamarlah belas simpati

Kesucian cinta
Ikhlas tak diundang
Perliharalah.......X2

Friday, September 24, 2010

Star Five – Satu Cinta

Ku memohon dalam sujudku pada-Mu
Ampunkanlah s’gala dosa dalam diri
Ku percaya Engkau bisa meneguhkan
Pendirianku… Keimananku…

Ku memohon dalam sujudku pada-Mu
Ampunkanlah s’gala dosa dalam diri
Ku percaya Engkau bisa meneguhkan
Pendirianku… Keimananku…

Engkau satu cinta
Yang s’lamanya aku cari
Tiada waktu ku tinggalkan
Demi cintaku kepada-Mu
Walau seribu rintangan
Kan menghadang salam diri
Ku teguhkan hati ini
Hanya pada-Mu
Ku pasrahkan…

Oh Tuhan… s’lamatkanlah hamba ini
Dari segala fatamorgana dunia
Oh Tuhan… jauhkanlah hamba ini
Dari hidup yang sia-sia

Monday, August 30, 2010

CARA TIDUR YANG TERBAIK

Oleh Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Aisyah bahawa Nabi telah bersabda: "Jika salah seorang di antara kamu berasa mengantuk, hendaklah kamu tidur sehingga hilang rasa mengantuknya. Jika seseorang bersembahyang ketika mengantuk berkemungkinan dia membaca istighfar sedangkan sebenarnya dia sedang mencaci dirinya sendiri." Hadis ini menampakkan tentang kaitan di antara mengantuk dan penurunan kualiti amal serta produktiviti seseorang.

Kesan Mengantuk Ke Atas Ekonomi Dan Juga Produktiviti. Banyak kes-kes kemalangan dilapurkan berpunca dari mengantuk dan kurang tidur. Justeru itu kerana kepentingannya, Kerajaan Amerika telah menubuhkan sebuah yayasan yang bernama Yayasan Tidur Negara (National Sleep Foundation) untuk mengkaji tentang kesan tidur terhadap produktiviti kerana masalah ketiduran (insomnia and sleeping problems) telah memberikan banyak kesan negatif kepada manusia dan ekonominya. Pada tahun 1995, Jabatan Pengangkutan Amerika telah melaporkan bahawa 100,000 kemalangan di jalan raya dan industri di Amerika adalah berkaitan dengan masalah tidur yang melibatkan kehilangan 1500 nyawa setahun. (Dr. Stanley Coren; 'Sleep Deprivation, Psychosis and Mental Efficiency,' Psychiatric Times, March 1998)

Suruhanjaya khas untuk mengkaji tentang masalah ketiduran di Amerika telah melapurkan bahawa masalah ini telah menjejaskan produktiviti dan menyebabkan kerugian $100 - $150 billion setahun.

(Dr. Stanley Coren; Ibid) Saintis-saintis dari Universiti Chicago telah mendapati bahawa kekurangan tidur akan menyebabkan gangguan kepada proses pengeluaran hormon, melemahkan kemampuan badan untuk memanfaatkan kabohidrat di dalam badan, dan mengujudkan keadaan yang seakan penyakit kencing manis. (Rujukan: Tinker Ready (2000); 'Naps: The Art of Snoozing') Seseorang yang tidur 3-4 jam kurang daripada kadar tidurnya yang biasa, akan mudah mengalami tekanan perasaan (stress) dan akan mudah dijangkiti kuman, disebabkan oleh sistem pertahanannya yang menjadi lemah. Penemuan ini telah dilapurkan di dalam majalah perubatan 'Lancet' pada pada bulan Oktober, 1999. (Rujukan: Lancet: 'Impact of Sleep on Metabolic & Endocrine Function) Tidur Dan Kerihatan Yang Berpatutan Adalah Ibadah. Islam adalah satu agama yang seimbang. Ia mementingkan tidur dan kerihatan agar ibadah dan aktiviti akan dapat dilakukan dengan baik. Dalam sebuah hadis disebutkan tentang kisah Abu Darda' yang, di antaranya, tidak mahu tidur malam kerana ingin melakukan ibadah. Salman, sahabatnya, telah menegurnya dengan berkata: "Tuhanmu ada hak ke atasmu, badanmu ada hak ke atasmu dan isterimu ada hak ke atasmu. Berikan kepada semua ini haknya." Ketika Nabi mendengar perkataan Salman, Baginda berkata: "Benarlah Salman." (Bukhari)

Islam tidak hanya menyuruh seseorang itu tidur, malah menekankan bahawa ia adalah hak badan yang perlu ditunaikan. Dalam hadis yang lain diceritakan bahawa Baginda Nabi telah memasuki Masjid dan ternampak seutas tali yang merentangi dua tiang. Selepas bertanya, Baginda diberitahu bahawa tali itu adalah kepunyaan Zainab agar dia dapat berpaut kepadanya ketika keletihan melakukan sembahyang. Nabipun terus mengeluarkan arahan: "Buka tali ini! Hendaklah salah seorang di antara kamu Bersembahyang ketika dirinya cergas, dan ketika sudah mengantuk hendaklah tidur." (Bukhari-Muslim) Semua ini menunjukkan bahawa Islam amat mementingkan produktiviti yang berkualiti dalam setiap amalan. Ia juga menampakkan tentang perkaitan di antara produktiviti dan kualiti dengan tahap kecergasan diri seseorang.

Tidur secara yang mansabah adalah merupakan salah satu cara untuk mengembalikan kecergasan diri. Sunnah Tidur Tengahari Dan Penemuan Semasa. Tidur siang pernah dianggap sebagai salah satu tanda kemalasan. Islam menganggapnya sebagai suatu kebaikan asalkan seseorang itu tidak berlebih-lebihan dengannya. Di dalam kitab 'Misykatul Masabih' disebutkan tentang salah satu amalan sunnah yang pernah dilakukan oleh Nabi: "Tidur yang sedikit di waktu tengahari (qailulah) tidaklah keji. Rasulullah ada melakukannya." Imam Al Ghazali di dalam kitab 'Ihya Ulumuddin' telah berkata: "Hendaklah seseorang tidak meninggalkan tidur di siang hari kerana ianya membantu ibadah di malam hari sebagimana sahur membantu puasa di siang hari. Sebaik-baiknya ialah bangun sebelum gelincir matahari untuk solat zohor."

Islam mempunyai pandangan tertentu tentang tidur tengahari Ia dianggap sebagai sunnah dan bukan sebagai suatu yang keji. Tidurnya hanya sekejap. Tujuannya adalah untuk kesegaran tubuh badan agar dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan amal dan ibadah yang berkualiti. Dewasa ini, berpandukan kajian-kajian saintifik, tidur sekejap di waktu siang (day napping), terutamanya pada waktu tengahari, didapati amat berkesan untuk mempertingkatkan tenaga, tumpuan dan akhirnya produktiviti pekerja-pekerja. Baru-baru ini satu kajian 25 tahun tentang kesan tidur ke atas negara-negara industri dan pasca-industri telah mendapati bahawa "92.5% pekerja-pekerja yang berkesempatan tidur di waktu tengahari, mempunyai daya kreativiti yang lebih tinggi. Daya kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah juga meningkat. Semua ini pastinya meningkatkan produktiviti." (Napping News: 'Scientific Proof Confirms: Napping Enhances Worker Productivity,' from eFuse)

Waktu tengahari merupakan masa yang paling sesuai untuk tidur seketika kerana sistem badan kita memang bersedia untuk memanfaatkan fasa tidur pada waktu itu. Fasa ini disebutkan sebagai 'a midafternoon quiescent phase' atau ' a secondary sleep gate.' Di antara tokoh-tokoh yang menggalakkan tidur tengahari ini ialah Dr. William A. Anthony, Ph.D. dan Camille W. Anthony, pengarang buku 'The Art of Napping at Work.' Demikian juga yang disebutkan oleh David F. Dinges dan Roger J. Broughton di dalam buku mereka 'Sleep and Alertness: Chronobiological, Behavioural and Medical Aspects of Napping.' Dr. James Maas, pakar tidur dari Cornell University juga telah merumuskan bahawa tidur di tengahari sekadar 15-20 minit sudah mencukupi untuk mengembalikan tenaga dan menjaga kesihatan. Seorang pengkaji yang lain, Donald Greeley, telah mengatakan bahawa tidur tengahari adalah bermanfaat selama mana ianya tidak melebihi satu jam.(Gail Benchener: 'Parents and Sleep Deprivation,' Family.com) Sunnah tidur tengahari yang diajarkan Nabi rupa-rupanya merupakan suatu yang amat saintifik lagi relevan pada hari ini.

Cara Tidur Nabi Dan Kajian Semasa.
Berapa jamkah yang diperlukan untuk tidur setiap malam? Nabi tidak menyebutkan kadar masanya secara khusus. Baginda sekadar menyebutkan: "Hendaklah salah seorang di antara kamu bersembahyang ketika dirinya cergas." (Bukhari-Muslim) dan di dalam riwayat yang lain, Baginda bersabda: "Hendaklah kamu tidur sehingga hilang rasa mengantuk." (Bukhari-Muslim) Ini menunjukkan bahawa kadar masanya berbeza di antara seorang dengan seorang yang lain. Yang penting ialah tidur yang menghilangkan rasa mengantuk dan menghasilkan kecergasan. Pakar-pakar tidur telah bersetuju bahawa keperluan tidur tidak sama bagi setiap orang. Tidur yang optima ialah kadar yang tidak mendatangkan rasa mengantuk ketika sedang memberikan tumpuan kepada sesuatu. Bagi sesetengah orang, kadar optimanya ialah 5-6 jam setiap malam. Namun biasanya bagi yang dewasa ialah 7-8 jam. (Michelle Moore: 'Catching Those ZZZZ's') Beberapa hadis Nabi telah meriwayatkan tentang cara tidur yang baik dan keji yang perlu diambilkira oleh seseorang: "Nabi telah melihat seorang lelaki tidur sambil meniarap, lantas Bagindapun bersabda: Inilah cara berbaring yang dibenci Allah." (Tarmuzi) "Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu hendaklah kamu mengambil wuduk seperti wuduk untuk bersembahyang. Kemudian baringlah di sebelah kanan." (Bukhari-Muslim) Berkata 'Abbad ibn Tamim: "Aku melihat Rasulullah di dalam masjid tidur menelentang sambil menyilangkan kaki Baginda." (Bukhari-Muslim)

Ibn Qaiyim telah merumuskan bahawa Nabi tidak tidur dalam kekenyangan. Baginda berbaring berlapikkan bantal, mengiring ke sebelah kanan dalam keadaan berzikir kepada Allah, sehingga tidur.(At-Thib An-Nabawi oleh Ibn Qaiyim hal. 297) Dapat disimpulkan bahawa Nabi suka tidur mengiring ke sebelah kanan dan kadangkala secara menelentang. Baginda tidur berlapikkan bantal yang sesuai dan membenci tidur secara meniarap. Dalam semua keadaan, zikir tidak pernah Baginda lupakan. Sekali lagi sains terpaksa akur tentang kebaikan cara tidur yang diamalkan Nabi ini. Saintis-saintis telah mendapati bahawa cara berbaring ketika tidur (sleeping postures) boleh memberi kesan kepada kesihatan. Untuk merihatkan badan di samping menjaga kesihatan tulang leher (cervical spine), pakar-pakar perubatan mencadangkan dua kedudukan ketika tidur:

1. Mengiring ke lembung dengan meluruskan tulang belakang atau

2. Menelentang di belakang dengan muka dan badan mengadap ke atas dengan menjaga bengkokan tulang leher.

(Intermountain Spine Institute (1999); 'Spine Self Care') Kedua-dua cara ini akan mencegah tulang leher daripada terseliuh (subluxation or mis-alignment of the neck). Di samping itu, dengan berlapikkan bantal yang sesuai ketika tidur, sakit leher, sakit belakang, tekanan saraf (pinched nerves) dan kerosakan kepada tulang belakang (wear of vertebrae and spinal column) akan dapat dicegah. Meniarap merupakan cara tidur yang boleh menimbulkan tekanan ke atas belakang dan leher seseorang. Tidur begini boleh menyebabkan serangan sakit urat saraf dan otot. (Spine Self Care; Ibid) Kesimpulannya. Ajaran Nabi tentang tidur, samada yang berkaitan dengan kepentingannya, tidur tengaharinya, cara berbaring dan lain-lainnya, adalah begitu saintifik sekali. Kajian kontemporari telah membuktikan tentang semua ini. Ini menunjukan bahawa ajaran Nabi adalah suatu ajaran yang seimbang yang boleh membawa manusia kepada keunggulan.

Tuesday, August 24, 2010

antara kisah-kisah teladan

Anak Kecil Yang Takut Api Neraka

Dalam sebuah riwayat menyatakan bahawa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi sungai, sedang dia berjalan-jalan dia terpandang seorang anak kecil sedang mengambil wuduk sambil menangis.
Apabila orang tua itu melihat anak kecil itu menangis maka dia pun berkata: “Wahai anak kecil, kenapa kamu menangis?”

Maka berkata anak kecil itu. “Wahai pakcik, saya telah membaca ayat Al-Quran sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi “Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum” yang bermaksud “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu.” Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan kedalam neraka.”
Berkata orang tua itu. “Wahai anak, janganlah kamu takut sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalam neraka.”

Berkata anak kecil itu. “Wahai pakcik, pakcik adalah orang yang berakal, tidakkah pakcik lihat kalau orang menyalakan api maka yang pertama sekali mereka akan meletakkan ran- ting-ranting kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka meletakkan kayu besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa.”

Berkata orang tua itu, sambil menangis: “Sesungguhnya anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti?”.


Linangan Air Mata Kesyukuran Abu Darda

Abu Darda adalah salah seorang sahabat karib Nabi SAW. Beliau dianggap sebagai seorang sahabat yang sangat takwa kepada Allah SWT. Dia sangat berendah hati dan zuhud terhadap kemewahan dunia. Sebagai seorang sahabat besar, Abu Darda banyak memperolehi hadith-hadith dari Rasulullah SAW.

Pada suatu hari diriwayatkan Abu Darda telah mendapat berita tentang kampung halamannya telah terbakar. Menurut berita yang diterima melalui seorang sahabat beliau bahawa rumahnya juga telah turut terbakar. Bagaimana pun Abu Darda yang teguh iman itu tidak berasa terkejut mendengar berita itu. Dia kelihatan tenang menerimanya, seolah-olah tidak ada suatu pun yang berlaku ke atas dirinya.

Bahkan beliau tidak sedikit pun tergesa-gesa untuk pulang melawat rumahnya yang telah hangus. Sebaliknya Abu Darda menyelesaikan dahulu segala kerjanya. Setelah selesai baharulah dia berangkat menuju ke kampungnya untuk melihat kebakaran itu. Dalam perjalanan itu Abu Darda hanya bertawakal sahaja kepada Allah kerana kepada Dia sajalah kita berserah malah Dia berkuasa ke atas setiap sesuatu.

Sebaik saja dia sampai di kampungnya dia mendapati ke semua rumah orang-orang kampungnya telah hangus terbakar. Atas kebesaran dan kehendak Allah yang Maha Berkuasa rumah Abu Darda tidak langsung terjejas dan di makan oleh api. Dengan linangan air mata Abu Darda menadahkan tangannya ke hadrat Ilahi sambil mengucapkan syukur.

Friday, August 13, 2010

Ketika Cinta Bertasbih...

cerita ini baru je saya tontonnya semalam..amat best...disini sy postkan sinopsis cerita ini bg sesiapa yg ingin mengetahui jalan ceritanya..

Abdullah Khairul Azzam – 28 tahun- pemuda tampan dan cerdas dari sebuah desa di Jawa Tengah. Dari kecil, Azzam sudah terlihat sebagai anak yang sangat baik budi pekertinya. Atas usahanya yang gigih dia berhasil memperoleh bea siswa untuk belajar di Al Azhar Mesir selepas menamatkan Aliyah di desanya.

Baru setahun di Kairo dan menjadi mahasiswa berprestasi peraih predikat Jayyid Jiddan (Lulus dengan Sempurna), ayahnya meninggal dunia. Sebagai anak tertua Azzam mau tidak mau harus bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya, dikarenakan adiknya masih kecil-kecil. Sementara itu, dia sendiri harus menyelesaikan studinya di Negara orang. Akhirnya dia mulai membagi waktu untuk belajar dan mencari nafkah. Ia mulai membuat tempe dan bakso yang ia pasarkan di lingkungan KBRI dia Kairo. Berkat keahlian dan keuletannya dalam memasak, Azzam menjadi populer dan dekat dengan kalangan staf KBRI di Cairo. Tapi hal itu berimbas pada kuliah Azzam, sudah 9 tahun berlalu, ia belum juga menyelesaikan kuliahnya.

Seringnya Azzam mendapatkan job di KBRI Cairo mempertemukan ia dengan Puteri Duta Besar, Eliana Pramesthi Alam. Eliana adalah lulusan EHESS Perancis yang melanjutkan S-2 nya di American University in Cairo. Selain cerdas, Eliana juga terkenal di kalangan mahasiswa karena kecantikannya. Ia bahkan pernah diminta main di salah satu film produksi Hollywood, juga untuk Film layar lebar dan Sinetron di Jakarta. Segudang prestasi dan juga kecantikan Eliana membuat Azzam menaruh hati pada Eliana. Tetapi Azzam urung menjalin hubungan lebih dekat dengan Eliana, karena selain sifat dan kehidupannya yang sedikit bertolak belakang dengan Azzam, juga karena nasihat dari Pak Ali, supir KBRI yang sangat dekat dengan keluarga Eliana.

Apa yang dikatakan Pak Ali cukup terngiang-ngiang di benaknya, bahwa ada seorang gadis yang lebih cocok untuk Azzam. Azzam disarankan untuk buru-buru mengkhitbah (melamar) seorang mahasiswa cantik yang tak kalah cerdasnya dengan Eliana. Dia bernama Anna Althafunnisa, S-1 dari Kuliyyatul Banaat di Alexandria dan sedang mengambil S-2 di Kuliyyatul Banaat Al Azhar – Cairo, yang juga menguasai bahasa Inggris, Arab dan Mandarin. menurut Pak Ali, kelebihan Anna dari Eliana adalah bahwa Anna memakai jilbab dan sholehah, bapaknya seorang Kiai Pesantren bernama Kiai Luthfi Hakim.

Ada keinginan Khaerul Azzam untuk menghkhitbah Anna walaupun ia belum pernah bertemu atau melihat Anna. Karena tidak punya biaya untuk pulang ke Indonesia, Pak Ali menyarankan supaya melamar lewat pamannya yang ada di Cairo, yaitu Ustadz Mujab, dimana Azzam sudah sangat mengenal ustadz itu. Dengan niat penuh dia pun datang ke ustadz Mujab untuk mengkhitbah Anna Althafunnisa. Tapi ternyata lamaran itu ditolak atas dasar status. Karena S-1 Azzam yang tidak juga selesai, dan lebih dikenal karena jualan tempe dan baso. Selain itu, Anna telah dikhitbah lebih dulu oleh seorang pria yang alih-alih adalah Furqon, sahabat Azzam yang juga mahasiswa dari keluarga kaya yang juga cerdas dimana dalam waktu dekat akan menyelesaikan S-2 nya. Azzam bisa menerima alasan itu, meskipun hatinya cukup perih.

Tetapi kemudian Furqon mendapat musibah yang sangat menghancurkan harapan-harapan hidupnya. Hal tersebut membuatnya menghadapi dilemma antara ia harus tetap menikahi Anna yang telah dikhitbahnya, tetapi itu juga sekaligus akan dapat menghancurkan hidup Anna.

Sementara itu Ayyatul Husna, adik Azzam yang sering mengirim berita dari kampung, membawa kabar yang cukup meringankan hati Azzam. Agar Azzam tidak perlu lagi mengirim uang ke kampung dan lebih berkonsentrasi menyelesaikan kuliahnya. Karena selain Husna telah lulus kuliah di UNS, ia juga sudah bekerja sebagai Psikolog. Keahlian Husna dalam menulis sudah membuahkan hasil. Penghasilan Husna cukup dapat membiayai kebutuhan adiknya yang mengambil program D-3, serta adik bontotnya yang bernama Sarah yang masih mondok di Pesantren.

Azzam yang sudah sangat rindu dengan keluarganya memutuskan untuk serius dalam belajar, hingga akhirnya berhasil lulus. Azzam pun menepati janjinya ke keluarganya untuk kembali ke kampong dan segera mencari jodoh di sana, memenuhi amanat ibunya. Walaupun sebenarnya masih terbersit sedikit harapan untuk tetap mendapatkan hati Anna.

Apakah mungkin Azzam akan berjodoh dengan Anna? Ataukah Eliana yang sebenarnya juga masih penasaran dengan Azzam? Ataukah Azzam berhasil menemukan tambatan hatinya di Indonesia?

Monday, August 9, 2010

Maher Zain-insya allah

Every time you feel like you cannot go on
You feel so lost and
That you’re so alone
All you see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can’t see which way to go
Don’t despair n’ never loose hope
Cos’ Allah is always by your side

Insha Allah x3

Insha Allah you’ll find your way

Insha Allah x3

Every time you can make one more mistake
You feel you can’t repent
And that it’s why too late
You’re so confused,
Wrong decisions you have made
Hunt your mind and your heart is full of shame
Don’t despair and never loose hope
Cos’ Allah is always by your side

Insha Allah x3

Insha Allah you’ll find your way

Insha Allah x3

Insha Allah you’ll find your way
Turn to Allah
He’s never far away
Put your trust in Him Raise your hands and pray Oh
Ya Allah
Guide my steps don’t let me go astray
You’re the only one that showed me the way,
Showed me the way x2

Insha Allah x3

Insha Allah we’ll find our way